HABA MEUTANGKE, LHOKNIBONG – Warga Gampong Buket Kareung, Kecamatan Pante
Bidari, Kabupaten Aceh Timur melaporkan Keusyik (kepala desa) mereka ke Polsek
setempat terkait dugaan penyimpangan Anggaran Dana Desa (ADD), Senin 11 April
2016.
Sabri, salah seorang warga
Gampong Buket Kareung, kepada wartawan saat ditemui di Polsek Pante Bidari
mengatakan, Keusyik desanya, yakni Abdul Wahab, dilaporkan ke polisi atas
dugaan penyimpangan dana ADD yang dikelola oleh Keusyik sejauh ini.
“Ya, kami melaporkannya karena
ada dugaan penyimpangan dana ADD yang dikelolanya,” kata Sabri yang didampingi
sejumlah warga desa itu usai memberikan keterangan kepada Kapolsek Pante
Bidari, Iptu Zainir.
Sabri menyebutkan, adapun dugaan penyimpangan
seperti yang dilaporkannya ke polisi antara lain, pembangunan satu unit Mandi
Cuci Kakus (MCK) di lokasi menasah desa itu yang jumlahnya mencapai 33 juta
lebih. Kemudian masalah penggunaan dana ADD untuk pembersihan kebun sawit dan
untuk operasional Posyandu.
“Untuk pembanguunan MCK saja bisa
menghabiskan anggaran 30 juta lebih. Paling-paling biasanya cukup 15 juta sudah
selesai siap pakai. Kemudian masalah penggunaan dana untuk operasional kebun
sawit milik desa dan untuk Posyandu juga tidak jelas,” urainya.
Sementara itu, Keusyik Buket
Kareung, Abdul Wahab, saat ditemui wartawan menjelaskan, terkait dana ADD ini,
dirinya mengaku telah mengelola dana itu dengan baik dan sesuai aturan atau
prosedur yang diketahuinya. Bahkan, kata Abdul Wahab, jika ada warga yang ingin
mengetahui lebih rinci tentang dana itu, dirinya juga bisa menjelaskan dengan
rincian sesuai penggunaan.
“Untuk pembersihan kebun sawit
habis Rp 1.500.000 per hektar. Dikalikan dengan luas kebun 7,5 hekar, total
habis termasuk ongkos tebang pohon kayu serta ongkos kerja orang harian lepas
Rp14.850.000. Sisa Rp18.475.000,” jelas Abdul Wahab.
Kemudian, tambahnya, untuk
anggaran jatah Posyandu, sudah dialihkan ke Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) karena ada kunjungan ibu PKK dari Kabupaten. Untuk operasional PKK ini
menghabiskan anggaran Rp 5.460.000 dari jumlah total Rp 8.915.000. Lalu sisanya
Rp 3.455.000.
“Dari semua anggaran
Rp111.844.500 dikurangi Rp82.710.000, sisanya semua Rp29.134.500. Sisa yang ini
kan mau saya buat MCK. Rencana MCK itu mau dibuat cor lantai, paling-paling
kalau ada sisa sekitar satu jutaan,” rinci Keusyik.
0 comments:
Post a Comment